Publisher Description
In these delightful tales, Oscar Wilde employs all his grace, artistry and wit. The Happy Prince tells of the statue of a once pleasure-loving Prince which, with the help of a selfless Swallow helps people in distress. As well as The Nightingale and the Rose, The Devoted Friend and The Remarkable Rocket, this collection contains The Selfish Giant, a remarkable story of the redemptive power of love.
Download and start listening now!
"Salah satu kisah moral anak-anak yang saya sukai adalah kisah-kisah yang ditulis oleh Wilde dalam buku ini. Terdapat lima kisah pendek di dalamnya, dan kelimanya mencoba menceritakan paradoks manusia yang eksistensinya seolah-olah bersifat abadi. Buku inilah yang mampu membuat saya lebih memahami nilai di balik sebuah kisah moral untuk anak-anak. Wilde menggambarkan kenyataan pahit kehidupan yang sebenarnya merupakan bagian lain dari kebahagiaan. Salah satu kisah berjudul The Nightingale and the Rose memberikan makna yang jelas mengenai kontradiksi antara kesedihan dan kebahagiaan. Seekor burung bulbul menyaksikan perjuangan seorang anak laki-laki yang ingin menyatakan cintanya pada seorang gadis. Namun gadis itu meminta setangkai bunga mawar merah kepada anak tersebut sebagai syarat untuk mendapatkan cintanya. Burung bulbul pun berusaha keras mencari bunga mawar merah itu, namun usahanya gagal, dan akhirnya ia mengorbankan dirinya untuk menjadi setangkai mawar merah. Pada akhirnya, pengorbanan butung bulbul menjadi sia-sia karena sang gadis menolak cinta anak laki-laki itu, dan dengan mudahnya mawar itu dibuang begitu saja. Paradoks. Pengorbanan yang berujung pada kesedihan dan kepaitan. Jika dipahami secara mendalam kisah ini hanyalah sepenggal kecil dari pemikiran Wilde yang sangat imajinatif. Buku ini memang sangat menarik untuk dibacakan kepada anak-anak, namun ketika orang dewasa mencoba memahami lebih dalam, pelajaran moral menjadi bias. Yang ada hanyalah perasaan sesak karena kenyataan di luar sana dapat terjadi sesuai dengan yang digambarkan oleh Wilde.
Hal lain yang membuat buku ini menjadi menarik adalah disisipkannya pemahaman-pemahaman substansial mengenai hidup dan cinta. Jika Wilde menjadi salah satu penulis yang kata-katanya sering dikutip oleh masyarakat, maka buku ini membuktikan alasan di balik keindahan pemilihan kata yang digunakannya. Metaforanya tidak berlebihan dan menurut saya cenderung jujur. Tidak bermaksud menutupi namun juga tidak menelanjangi. Wilde memberi kesempatan bagi pembaca untuk membayangkan dan menginterpretasikan sendiri makna di balik frase-frasenya. Buku ini juga menjadi salah satu alasan mengapa saya tidak dapat meninggalkan literatur anak-anak dalam daftar bacaan saya. Terlalu indah untuk dilepaskan begitu saja, terlalu menarik jika hanya dianggap sebagai bacaan anak saja."
—
Eunike (4 out of 5 stars)
About Oscar Wilde
Oscar Wilde (1854–1900) was born in Dublin. He won scholarships to both Trinity College, Dublin, and Magdalen College, Oxford. In 1875, he began publishing poetry in literary magazines, and in 1878, he won the coveted Newdigate Prize for English poetry. He had a reputation as a flamboyant wit and man-about-town. After his marriage to Constance Lloyd in 1884, he tried to establish himself as a writer, but with little initial success. However, his three volumes of short fiction, The Happy Prince, Lord Arthur Savile’s Crime, and A House of Pomegranates, together with his only novel, The Picture of Dorian Gray, gradually won him a reputation as a modern writer with an original talent. That reputation was confirmed and enhanced by the phenomenal success of his society comedies: Lady Windermere’s Fan, A Woman of No Importance, An Ideal Husband, and The Importance of Being Earnest, all performed on London’s West End stage between 1892 and 1895. In 1895, he was convicted of engaging in homosexual acts, which were then illegal, and sentenced to two years imprisonment with hard labor. He soon declared bankruptcy, and his property was auctioned off. In 1896, he lost legal custody of his children. When his mother died that same year, his wife Constance visited him at the jail to bring him the news. It was the last time they saw each other. In the years after his release, his health deteriorated. In November 1900, he died in Paris at the age of forty-six.